SEMOGA MEMBAWA MANFAAT

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

 

love life dividers pink divider roses comments

 

Flames Pictures Fire Pictures Lamps clipart blogger myspace hi5 templates banners

free animated website at tripod.com



Monday, March 16, 2009

BILA HARUS MENJANDA....BERPIKIRLAH POSITIF

       Bila Pasangan Tercinta Pergi

Kondisi emosional yang berubah negatif setelah pasangan meninggal dunia/bercerai, merupakan suatu respon kesepian (loneliness). Pengalaman menunjukkan, pada umumnya perempuan lebih kuat hidup sendiri ketimbang laki-laki karena kaum Adam senantiasa membutuhkan "pelayan".

Ketika sepasang manusia telah saling jatuh cinta dan sepakat membangun rumah tangga, maka sebuah komitmen telah ditegakkan.
Masing-masing bertekad untuk saling memberikan kebahagiaan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan fisik maupun mental pasangannya, serta menjalani hidup bersama selama-lamanya. Kebahagiaan di dalam rumah tangga selanjutnya merupakan spirit untuk melakukan tugas-tugas dan tanggung jawab lain di dalam masyarakat. 


Persoalan Eksistensial
Persoalan eksistensi merupakan ukuran yang penting bagi kesejahteraan psikologis manusia. Di dalam sejarah psikologi hal ini diakui oleh para tokoh psikologi humanistik dan tokoh-tokoh lain yang bersandar pada filsafat eksistensialisme. Manusia akan bahagia atau sehat secara psikologis bila telah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki dan menemukan makna keberadaan dirinya. 

Seorang penulis novel ternama dari Rusia, Tolstoy, mengalami sindrom ketidakbermaknaan di tengah-tengah kehidupannya yang tampak ideal: keluarga yang utuh, kaya raya, sangat dihormati dan populer karena karya-karyanya. Ia mengalami perasaan absurd dan dihantui oleh keinginan untuk bunuh diri. 

Lalu, di manakah sumber kebermaknaan hidup manusia? Orang-orang tertentu, seperti Erich Fromm, memandang bahwa hidup dapat berlanjut dengan penuh makna hanya bila manusia hidup dalam cinta. Cinta yang dimaksudkan oleh Fromm adalah cinta yang membebaskan, bukan cinta yang membelenggu. 

Apabila relasi berkembang ke arah ketergantungan untuk memberikan rasa aman, berarti orang tersebut tidak lagi memiliki kebebasan dan integritas diri, melainkan hidup dalam dan dari orang lain yang menjadi tempatnya bergantung. Dengan demikian, kehilangan orang yang dicintai akan menggoyahkan sendi-sendi yang menopang rasa aman yang ada, sehingga berkembang ke arah yang tidak sehat. 

Kepribadian yang sehat menurut Fromm ditandai beberapa hal: 
Pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan Tuhan. 

Transendensi (kebutuhan untuk melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta menjadi pencipta yang aktif-kreatif). 

Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. 


Perasaan identitas sebagai individu yang unik. 

Memiliki kerangka orientasi (frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai peristiwa.
Menurut tokoh lain, Viktor Frankl, hakekat eksistensi manusia terdiri dari tiga faktor, yaitu spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab. Sama seperti Fromm, dan tokoh-tokoh lain yang menggambarkan kepribadian yang sehat (Carl Rogers, Maslow, Fritz Pearls), Frankl juga menegaskan faktor kebebasan/independency/otonomi (kebalikan dari ketergantungan).

Kegagalan dalam menegakkan tiga faktor tersebut akan mengakibatkan frustrasi eksistensial yang ditandai oleh perasaan hampa/absurd (ragu akan makna hidupnya sendiri).

Pria Lebih Bergantung
Secara tradisional, setiap anak laki-laki diharapkan mengembangkan ciri-ciri maskulin, sedangkan anak perempuan memiliki ciri-ciri feminin. Di dalam ciri-ciri maskulin terkandung sifat mandiri (independence), sedangkan di dalam ciri-ciri feminin terkandung sifat tergantung (dependence). 

Lho, kalau begitu wanita lebih tergantung, dong! Kenyataannya tidak, karena dalam peran berdasarkan jenis kelamin (gender) tradisional di dalam rumah tangga, seorang istri dituntut untuk berperan melayani suami, mengalah, melakukan tugas-tugas mengasuh, dan sebagainya. 

Notabene ini merupakan peran ibu yang melindungi, memberikan rasa aman. Sebaliknya suami, di luar tanggung jawab ekonomi, justru lebih banyak berperan seperti anak kecil yang selalu dilayani dan diamini permintaannya. 

Sering dikatakan bahwa sepanjang hidup para lelaki sebetulnya sangat bergantung kepada perempuan. Ketika kecil mereka bergantung (terhadap pelayanan dan perhatian) ibu, kakak perempuan, atau orang dewasa perempuan lain yang berperan sebagai ibu. Ketika telah dewasa dan tua mereka bergantung kepada istri.

Apabila pola tradisional semacam ini yang dikembangkan di dalam rumah tangga, niscaya suami akan menjadi anak manja (memiliki ketergantungan) yang egonya berkembang kuat karena disokong sang istri. 

Sebaliknya istri yang terbiasa mengembangkan sifat-sifat dewasa seorang ibu justru menjadi terampil secara emosional. Tidak mengherankan, di antara bapak-bapak yang telah menduda atau ibu-ibu yang telah menjanda, para ibu tampak lebih survive, lebih tegar. 

Para bapak menampakkan kegelisahan, dan banyak di antaranya (terutama yang sudah lanjut usia) akhirnya mencari istri pengganti yang ukurannya bukan lagi cinta, melainkan pelayanan. Siapa saja boleh menjadi istri, asalkan bisa melayani. 

Temukan Makna
Bagi para bapak atau ibu yang masih gelisah sepeninggal istri/suami, kiranya perlu mencoba menemukan makna keberadaan diri pribadi. Panggilan untuk hidup sehat berlaku sepanjang hidup, dengan atau tanpa pasangan! Kriteria pribadi yang sehat menurut Fromm maupun Frankl di atas dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan diri.

Mengapa berlama-lama tenggelam dalam kedukaan dan ketidakbermaknaan jika Anda bisa mengecap kebahagiaan hingga ajal tiba?

Berpikir positif itu sangat penting bagi kita. Dalam buku The Scret, karya Rhonda Byrne di ungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam mencapai kesuksesan. Malah ketika tubuh kita sakit, berpikir positif mampu meminimalisir penyakit itu hingga ke taraf penyambuhan.

Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang itu 85persen di tentukan oleh sikap, dan 15 persen sisanya ditentukan oleh ketrampilan dan intelektualitas.
sikap itu sendiri dibentuk oleh pikiran. dengan kata lain, 85 persen kesuksesan dan kegagalan ditentukan oleh kualitas pikiran. dalam konteks bahasan ini, kesuksesan untuk dengan Allah sangat dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang berpikir postif tenteng Allah.

Nabi sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk selalu berfikir positif. saat berdakwah kepada para khalifah arab di Mekkah untuk pertamakalinya, Nabi di cacimaki dan disakiti bahkan mukanya dilumuri pasir. Oleh malaikat, Nabi disuruh ber do’a kepadaAllah agar mereka di binasakan seperti kaum Nabi Nuh as.

Nabi bangkit dari duduknya dan ber do’a. Bukan do’a umpatan yang keluar dari bibirnya, tetapi do’a positif. ” YaAllah, berilah petunjuk kepada kaumku. sesungguhnya (melakukan semua ini padaku) hanya karena mereka tidak tahu, Ya Allah, tolonglah aku, agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu.” . doa Nabi kala itu seperti yang terkutip dalam Al-Ahadist Mukhtarah karya Abu’Abdillah Al-Maqsidi.
Benar saja. Tidak lama kemudian mereka masuk Islam dan menjadi pengikut setia Nabi. perkataan ” Sesungguhnya (melakukan semua ini padaku) hanya karena mereka tidak tahu” dalam do’a Nabi di atas merupakan kata-kata yang terucap dari orang yang selalu berpikir positif, jika tidak kata-kata ini tidakmungkin keluar.

Kisah lain. Suatu saat Umar bin Khaththab. dirundung kegalauan yang menyesakkan. Salah seorang putri beliau, Hafshah, baru saja menjanda. Maka Umar menemui Abu Bakar dan menawarinya agar mau menikahi Hafshah. Abu Bakar menolaknya. Umar lalu menawari Ustman bin Affan, beliau juga menolaknya. (liahat Shahih Al-Bukhari,4/1471. versi penjelasnya juga dapat dibaca dalam Tafsir Al-Qurthubi, 13/271).
Dalam kegalauan itu, Umar mengadu kepada Rasulullah tentang sikap kedua sahabat tersebut. rasulullah menuntun Umar agar selalu berpikir positif sehingga bisa menjalani hidup dengan legowo. bahakan Rasulullah berdo’a ,”semoga Allah akan menentukan pasangan bagi Hafshah yang jauh lebih baik dari Ustman serta menentukan pasangan bagi Ustman yang jauh lebih baik dari Hafshah.”
Ternyata tak lama setelah itu, Rasulullah menikahkan Ustman dengan puteri beliau sendiri. dan setelah itu, beliau pun menikahi Hafshah.

Demikian Nabi mengajarkan kita agar selalu berpikir positif. banyak manfaat yang kita dapatkan dengan berpikir positif. tidak saja membuat tubuh kita prima, tetapi juga mendatangkan hal-hal baik yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Norman Vincent Peale berkata, ” You are what you think!”(Anda adalah apa yang Anda pikirkan). Artinya, apa yang terjadi pada diri anda (sakit, sehat, sukses, bangkrut dan sebagainya) tergantung pada apa yang anda pikirkan. jika anda berpikir maju, maka anda bisa maju. begitu juga ketika anda berpikir sehat,maka anda bisa menjadi sehat dan sebagainya.
jauh hari sebelum kata-kata bijak itu muncul, Nabi sebenarnya pernah mengingatkan melalui hadist Qudsi, “Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon pada-Ku.”(HR. Muslim). Artinya Tuhan menitahkan kebaikan dan keburukan sesuai apa yang di pikirkan hamba-Nya. jika kaita selalu berdo’a minta kebaikan pada Allah, maka Dia pun akan mandatangkannya dan sebaliknya.

Coba renungi kisah ini! seorang muslimah (muallafah) janda, di bulan yang keenan dalam kemuallafannya janda itu sudah dipercaya ALLAH untuk menunaikan Haji, sudah lancar membaca Al-Qur’an disertai tajwid dengan sangat baik hanya dalam waktu 2 tahun. Kini dalam ke jandaannya 4 tahun bertahan dengan keimanannya. Meski keluarga dan orang tuannya memintanya kembali pada keyakinan lama.Tetapi, ia bisa melakukan menolaknya. Mampu melewati fitnah, hasutan, dan hinaan juga kedzoliman mantan suami dan orang lain. Tapi dia bersabar dalam doa, taat menjaga diri dari zinah, bertasbih selalu dengan sesama wanita,mencari rezeki dengan nurani untuk hidup lebih berarti, menghindar dan menjauh dari pertemuan dengan laki-laki yang tak pasti hati ,banci, jg perilaku tak terpuji.

Alhamdulillah.. rezeki ilmu, kesehatan seorang janda berlimpah hingga mampu menunaikan umroh berulang kembali dan membangun rumah untuk sesama. Mendapatkan beasiswa kuliah dan suami amanah Allah yang lebih sholeh, itu karena ia yakin dan berpikir positif akan kemampuannya. Karena itu hilangkanlah kata-kata “saya merasa tidak akan sanggup melewati ini, masalahnya terlalu berat, kerusakan yang terjadi begitu banyak, saya akan gagal dan sebagainya.”
Jadi betapa dahsyatnya berpikir positif itu!! Tidak saja membuat tubuh kita sehat dan prima. tetapi juga bisa mendatangkan kesuksesan dalam hidup kita…..

Janda bukanlah status nista, tetapi sebuah pilihan atas keyakinan kita pada pilihan hidup yang lebih mulya dan amanah kedepan di mata Allah  bersama anak-anak.


Sumber: hanyawanita.com1

http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/

http://goleklayangan.wordpress.com/2008/11/19/berpikir-positif/

kisah sebuah pengalaman dan perjalanan hidup 

TERIMAKASIH SUAMIKU....

Hubungan yang harmonis dan mesra  dan langgeng sepanjang masa selalu jadi impian pasangan yang berumahtangga, namun tak mudah untuk mewujudkan hal ini. Perlu kesabaran tiada batas, perlu ketulusan yang bisa dirasa, perlu doa sepanjang maaf.

Diperlukan banyak cara dan upaya agar kehidupan rumah tangga tetap mesra.

Simak beberapa tips  rumah tanggaku yang sering kudapat dari suamiku, berikut ini :

1. Saling Menjaga cinta 

Seringkali, motivasi cinta seseorang terhadap pasangan menurun seiring waktu. Jika ini terjadi, coba cari penyebabnya dan jangan biarkan motivasi Anda mengendap di dasar hati. Motivasi yang tak lekang oleh waktu adalah berumahtangga karena ibadah.

suamiku sering mengatakan : saling menjaga dan meningkatkan kualitas cinta semata karena ingin hidup lebih mulya bagi pasangan dan rumah tangga kita.

2. Menjalin kepercayaan 

Saling percaya memang salah satu kunci yang akan membuat Anda berdua lebih nyaman dalam membina kehidupan rumahtangga. Kemanapun, dimanapun, apapun yang kita lakukan ada ataupun tidak ada pasangan kita didekat kita tetaplah jujur pada diri sendiri semata karena ini adalah proses kehidupan yang kita jalani bersama pasangan semata untuk menuai hasil yang dirasakan juga oleh anak-anak kita.

suamiku sering mengatakan : dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun kita adalah pribadi yang akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita masing2  pada saat menghadap pada NYA seorang diri. Mari sayang..Ibu dan Abi menyakiniNYA bahwa Tuhan ada dimana2.

3. Pentingnya komunikasi dengan hati

Tak ada kemesraan tanpa komunikasi, bukan? Untuk itu, cegahlah kebuntuan komunikasi dan ciptakan cara-cara berkomunikasi yang matang dan dewasa.  Media email. GPRS, 3G, SMS, surat, dengan puisi, lagu dsb. Mulailah dari diri anda, ingat rasa yang dikedepankan dalam komunikasi adalah ingin memberikan rasa nyaman dan percaya pada pasangan kita.

suamiku sering mengatakan : Ibu..,maaf kan lidah abi yang tak bertulang ini dan membuatmu terluka. sejujurnya jauh di lubuh hati, semata abi ingin mengingatkan diri pada amanah NYA agar tetap terjaga.

4. Mengikat seperti layang-layang.

Keterikatan akan membuat seseorang merasa tertekan. Apalagi, pada dasarnya manusia adalah pribadi yang bebas. Ia berhak menentukan pilihannya untuk hidup tenteram. Benar ..bagai layang2, meski terbang tinggi menari,melayang naik turun  semua masih terkendali. Jika ada layang2 lain yang menghadang atau angin yang terlalu kencang...pasangan kitalah yang mengendalikan agar tidak putus talinya, rusak/terbang jauh layang2 itu.

suamiku sering mengatakan : Ibu.., tarik ulurlah abi dengan tali doa sepanjang waktu,agar layang2 abi tetap melayang indah, tinggi, gagah diudara mencapai surga bersama.

5. Memberi dan melayani

Tulus dalam memberi dan jangan sibuk memikirkan balasan adalah sikap yang sebaiknya Anda miliki, begitu pula sebaliknya dengan suami. Dengan begitu, Anda tak akan kecewa dengan kekurangan pasangan. Berharap  balasan hanya hak prerogratif  TUHAn, kewajiban dan tanggungjawab kita sebagai pasangan adalah MEMBERI YANG TERBAIK, TERHEBAT, TERPUJI.

suamiku sering mengatakan : Ibu...,terimakasih atas kesungguhan hati yang abi rasakan begitu tulus dan tak pernah mengeluh melayani dan memberi semua waktu,cinta, perhatian dan tenagamu untuk abi, anank2 kita dan mertua.

6. Pikirkan solusi dan prestasi.

Tidak gampang menyerah setiap kali menghadapi masalah adalah salah satu kiat agar rumah tangga berjalan harmonis. Tentu, Anda harus selalu menjaga dan memperbarui komitmen ini. Pikirkan solusi untuk waktu singkat dan untukwaktu kedepan.

suamiku sering mengatakan : Ibu...,dari dulu salah benar tidak pernah bertemu. Sekarang solusi terbaik untuk masalah kita yang harus kita temukan. Maafkan abi, jika Ibu tidak berkenan dan abi selalu menghargai pendapat Ibu dan semakin sayang...karena ternyata ibu perhatian pada keutuhan kita.

7. Terbuka masalah keuangan 

Masalah keuangan sering jadi pemicu kerenggangan hubungan suami-istri. Uang memang penting, tapi bukan segalanya. Jika ini disepakati, hubungan Anda berdua akan lebih mesra. Bisa jadi mungkin pihak istri yang lebih dalam rezeki  keuangan, suamimembantu dari sisi doa dan kesetiaan. Kalau suami yang lebih, istrilah yang mengatur.

suamiku sering mengatakan : Ibu...., berapapun rezeki uang yang dititipkanNYA pada kita, asal kita mencarinya dengan doa, menerimanya dengan doa dan memanfaatkannya dengan doa, ..abi yakin uang itu membawa nikmat dan manfaat yang langgeng dunia dan akherat kita dan anak-anak.

8. Membina empati 

Saling memahami juga jadi kunci penting kemesraan hubungan suami-istri. Hubungan akan berjalan mulus jika Anda mampu memahami keinginan pasangan. Pahamilah dengan hati dan kasih, apa yang tidak disukai/disukai oleh pasangan.

suamiku sering mengatakan : sayang..abi lebih setuju kalau seandainya ibu ijinkan abi beri masukan ibu tidak melakukan...... karena pengalaman membuktikan / karena agama melarangnya.

9. Sahabat terbaik adalah pasangan kita

Menjadi sahabat terbaik jadi kunci lain terbinanya kemesraan hubungan suami-istri. Ingat, hanya sahabat terbaiklah yang mampu merasakan setiap suasana hati kita. Saat kita sakit dan berduka serta merasa tak berdaya. Tiada alasan kita untuk berbagi cerita dengan sahabat lain apalagi lawan jenis itulah awal sebuah perselingkuhan dan jurang kehancuran.

suamiku sering mengatakan : Ibu..., abi sedih kalau sampai hidup ini tidak berguna jika membuat ibu tersenyum saja abi tidak mampu. 

BERKEDOK LSM

free glitter text and family website at FamilyLobby.com

KEBERADAAN ormas atau LSM harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Kemudian, dalam melaksanakan aktifitasnya, dapat sejalan dengan kebijakan pemerintah dan sekaligus dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.

LSM adalah sebuah kekuatan tersendiri dalam model tiga sektor (three sector model), yang terdiri dari pemerintah sebagai Sektor Pertama, Dunia Usaha sebagai Sektor Kedua dan lembaga voluntir sebagai Sektor Ketiga. Sebagai Sektor Ketiga, LSM berkedudukan sebagai lembaga penengah yang menengahi pemerintah dan warga negara. Kerap kali, LSM memang harus bersikap kritis terhadap pemerintah, tetapi adakalnya LSM bertindak pula sebagai penjelas kebijaksanaan pemerintah.

Sikap kritis itu hendaknya dipahami, karena LSM itu memang tumbuh
sebagai kekuatan pengimbang, baik terhadap pemerintah maupun swasta.
Kekuatan pengimbang ini diperlukan agar mekanisme demokrasi dapat bekerja.
Selain itu harus diingat pula bahwa LSM tidak mesti dapat dinilai sebagai
kekuatan oposan, karena LSM adalah dua mitra pemerintah dalam pembangunan.
(Harian Umum Republika, 9 November 1994)
Tak menutup mata akan adanya laporan kasus korupsi yang diangkat oleh LSM ”nakal” bertujuan untuk kepentingan ”tertentu”.yang tak menafikan adanya motif tertentu diusung ”oknum” di kalangan LSM.
WASPADAILAH !! MEREKA ADA DISEKITAR KITA!! Untuk mengetahui LSM NAKAL/TIDAK antara lain ;
1. kekonsistenan pengguliran isu -----> apakah LSM tersebut mendampingi terus kasus yang digulirkan hingga tuntas di sidangkan,
2. keakuratan data----> data yang dimiliki benar adanya bukan sekedar pepesan kosong berupa data dari hasil print atau copi paste di internet tetapi lebih dari itu data telah di pastikan dari sumber yang dipercaya dan mempunyai hak untuk dilindungidan dipertanggungjawabkan secara hukum kerahasiaannya,
3.serta transparansi laporan keuangan -----> LSM YANG NAKAL tidak mempunyai rekening bank atas nama lembaga dan tidak pernah berani transparan tentang keuangannya. Bagaimana mau transparan, kalau tujuan mendirikan LSM memang untuk cari makan. APA BEDANYA DENGAN PREMAN??.
4. dan laporan publik berkala,bisa menjadi parameter untuk benar-tidaknya program yang dijalankan LSM tersebut-----> LSM NAKAL hanya punya program manakala dia mulai kelaperan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak istri dan keluarganya yang berlagak hidup jadi orang"GEDONGAN" yang biasa makan uang"COLONGAN", dan setelah itu sembunyi di "KOLONGAN" karena takut "GONGGONGAN" masyarakat.MALING TERIAK MALING, ANJING NAIK RANJANG.
5. Selain code of conduct, kepercayaan publik bisa menjadi ukuran integritas masing-masing lembaga yang menjadikan masyarakat sebagai stake- holder.------> LSM NAKAL tidak pernah punya rekan kerja yang solid apalagi setelah terima uang besar sebagai penutup "BESOK LAGI SIAPA YANG DIMAKAN"??. APALAGI KALAU SUDAH PERNAH SI OKNUM DI PENJARA HANYA KARENA KASUS PEMERASAN. PEMBENARANNYA KATANYA DIJEBAK!! Ha....ha.... masyarakat tidak buta, tidak tuli dan tidak sebodoh yang anda kira!! Sekarang mencoba untuk eksis kembali dengan berkedok LSM NAKAL yang lain, kalau pemeran utamanya dan sutradaranya sama, yang ada hanya cibiran. Tapi dasar manusia oknum MUKA TEMBOK DAN PEDE HABIS,sehingga cibiran dianggap sebagai sanjungan. Wah..wah..kasihan..
6. ethic of conduct-------> waduh...kalau yang ini LSM NAKAL gak punya etika, karena oknumnya kebanyakan manusia - manusia yang tidak menjunjung tinggi arti ilmu/teori dan pendidikan sebagai sebuah tahapan agar hidup lebih terarah. Kalau pun percaya, maunya hanya instan langsung dapat GELAR!. Juga biasanya oknum seperti ini berasal dari keluarga yang tidak punya arah hidup dan aturan sosial yang jelas serta latar belakang ekonomi yang pas-pas-an. Pas untuk utang..., pas untuk nipu..., pas seperti benalu...pas gak punya malu!!.