SEMOGA MEMBAWA MANFAAT

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

 

love life dividers pink divider roses comments

 

Flames Pictures Fire Pictures Lamps clipart blogger myspace hi5 templates banners

free animated website at tripod.com



Monday, March 16, 2009

BILA HARUS MENJANDA....BERPIKIRLAH POSITIF

       Bila Pasangan Tercinta Pergi

Kondisi emosional yang berubah negatif setelah pasangan meninggal dunia/bercerai, merupakan suatu respon kesepian (loneliness). Pengalaman menunjukkan, pada umumnya perempuan lebih kuat hidup sendiri ketimbang laki-laki karena kaum Adam senantiasa membutuhkan "pelayan".

Ketika sepasang manusia telah saling jatuh cinta dan sepakat membangun rumah tangga, maka sebuah komitmen telah ditegakkan.
Masing-masing bertekad untuk saling memberikan kebahagiaan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan fisik maupun mental pasangannya, serta menjalani hidup bersama selama-lamanya. Kebahagiaan di dalam rumah tangga selanjutnya merupakan spirit untuk melakukan tugas-tugas dan tanggung jawab lain di dalam masyarakat. 


Persoalan Eksistensial
Persoalan eksistensi merupakan ukuran yang penting bagi kesejahteraan psikologis manusia. Di dalam sejarah psikologi hal ini diakui oleh para tokoh psikologi humanistik dan tokoh-tokoh lain yang bersandar pada filsafat eksistensialisme. Manusia akan bahagia atau sehat secara psikologis bila telah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki dan menemukan makna keberadaan dirinya. 

Seorang penulis novel ternama dari Rusia, Tolstoy, mengalami sindrom ketidakbermaknaan di tengah-tengah kehidupannya yang tampak ideal: keluarga yang utuh, kaya raya, sangat dihormati dan populer karena karya-karyanya. Ia mengalami perasaan absurd dan dihantui oleh keinginan untuk bunuh diri. 

Lalu, di manakah sumber kebermaknaan hidup manusia? Orang-orang tertentu, seperti Erich Fromm, memandang bahwa hidup dapat berlanjut dengan penuh makna hanya bila manusia hidup dalam cinta. Cinta yang dimaksudkan oleh Fromm adalah cinta yang membebaskan, bukan cinta yang membelenggu. 

Apabila relasi berkembang ke arah ketergantungan untuk memberikan rasa aman, berarti orang tersebut tidak lagi memiliki kebebasan dan integritas diri, melainkan hidup dalam dan dari orang lain yang menjadi tempatnya bergantung. Dengan demikian, kehilangan orang yang dicintai akan menggoyahkan sendi-sendi yang menopang rasa aman yang ada, sehingga berkembang ke arah yang tidak sehat. 

Kepribadian yang sehat menurut Fromm ditandai beberapa hal: 
Pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan Tuhan. 

Transendensi (kebutuhan untuk melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta menjadi pencipta yang aktif-kreatif). 

Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. 


Perasaan identitas sebagai individu yang unik. 

Memiliki kerangka orientasi (frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai peristiwa.
Menurut tokoh lain, Viktor Frankl, hakekat eksistensi manusia terdiri dari tiga faktor, yaitu spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab. Sama seperti Fromm, dan tokoh-tokoh lain yang menggambarkan kepribadian yang sehat (Carl Rogers, Maslow, Fritz Pearls), Frankl juga menegaskan faktor kebebasan/independency/otonomi (kebalikan dari ketergantungan).

Kegagalan dalam menegakkan tiga faktor tersebut akan mengakibatkan frustrasi eksistensial yang ditandai oleh perasaan hampa/absurd (ragu akan makna hidupnya sendiri).

Pria Lebih Bergantung
Secara tradisional, setiap anak laki-laki diharapkan mengembangkan ciri-ciri maskulin, sedangkan anak perempuan memiliki ciri-ciri feminin. Di dalam ciri-ciri maskulin terkandung sifat mandiri (independence), sedangkan di dalam ciri-ciri feminin terkandung sifat tergantung (dependence). 

Lho, kalau begitu wanita lebih tergantung, dong! Kenyataannya tidak, karena dalam peran berdasarkan jenis kelamin (gender) tradisional di dalam rumah tangga, seorang istri dituntut untuk berperan melayani suami, mengalah, melakukan tugas-tugas mengasuh, dan sebagainya. 

Notabene ini merupakan peran ibu yang melindungi, memberikan rasa aman. Sebaliknya suami, di luar tanggung jawab ekonomi, justru lebih banyak berperan seperti anak kecil yang selalu dilayani dan diamini permintaannya. 

Sering dikatakan bahwa sepanjang hidup para lelaki sebetulnya sangat bergantung kepada perempuan. Ketika kecil mereka bergantung (terhadap pelayanan dan perhatian) ibu, kakak perempuan, atau orang dewasa perempuan lain yang berperan sebagai ibu. Ketika telah dewasa dan tua mereka bergantung kepada istri.

Apabila pola tradisional semacam ini yang dikembangkan di dalam rumah tangga, niscaya suami akan menjadi anak manja (memiliki ketergantungan) yang egonya berkembang kuat karena disokong sang istri. 

Sebaliknya istri yang terbiasa mengembangkan sifat-sifat dewasa seorang ibu justru menjadi terampil secara emosional. Tidak mengherankan, di antara bapak-bapak yang telah menduda atau ibu-ibu yang telah menjanda, para ibu tampak lebih survive, lebih tegar. 

Para bapak menampakkan kegelisahan, dan banyak di antaranya (terutama yang sudah lanjut usia) akhirnya mencari istri pengganti yang ukurannya bukan lagi cinta, melainkan pelayanan. Siapa saja boleh menjadi istri, asalkan bisa melayani. 

Temukan Makna
Bagi para bapak atau ibu yang masih gelisah sepeninggal istri/suami, kiranya perlu mencoba menemukan makna keberadaan diri pribadi. Panggilan untuk hidup sehat berlaku sepanjang hidup, dengan atau tanpa pasangan! Kriteria pribadi yang sehat menurut Fromm maupun Frankl di atas dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan diri.

Mengapa berlama-lama tenggelam dalam kedukaan dan ketidakbermaknaan jika Anda bisa mengecap kebahagiaan hingga ajal tiba?

Berpikir positif itu sangat penting bagi kita. Dalam buku The Scret, karya Rhonda Byrne di ungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam mencapai kesuksesan. Malah ketika tubuh kita sakit, berpikir positif mampu meminimalisir penyakit itu hingga ke taraf penyambuhan.

Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang itu 85persen di tentukan oleh sikap, dan 15 persen sisanya ditentukan oleh ketrampilan dan intelektualitas.
sikap itu sendiri dibentuk oleh pikiran. dengan kata lain, 85 persen kesuksesan dan kegagalan ditentukan oleh kualitas pikiran. dalam konteks bahasan ini, kesuksesan untuk dengan Allah sangat dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang berpikir postif tenteng Allah.

Nabi sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk selalu berfikir positif. saat berdakwah kepada para khalifah arab di Mekkah untuk pertamakalinya, Nabi di cacimaki dan disakiti bahkan mukanya dilumuri pasir. Oleh malaikat, Nabi disuruh ber do’a kepadaAllah agar mereka di binasakan seperti kaum Nabi Nuh as.

Nabi bangkit dari duduknya dan ber do’a. Bukan do’a umpatan yang keluar dari bibirnya, tetapi do’a positif. ” YaAllah, berilah petunjuk kepada kaumku. sesungguhnya (melakukan semua ini padaku) hanya karena mereka tidak tahu, Ya Allah, tolonglah aku, agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu.” . doa Nabi kala itu seperti yang terkutip dalam Al-Ahadist Mukhtarah karya Abu’Abdillah Al-Maqsidi.
Benar saja. Tidak lama kemudian mereka masuk Islam dan menjadi pengikut setia Nabi. perkataan ” Sesungguhnya (melakukan semua ini padaku) hanya karena mereka tidak tahu” dalam do’a Nabi di atas merupakan kata-kata yang terucap dari orang yang selalu berpikir positif, jika tidak kata-kata ini tidakmungkin keluar.

Kisah lain. Suatu saat Umar bin Khaththab. dirundung kegalauan yang menyesakkan. Salah seorang putri beliau, Hafshah, baru saja menjanda. Maka Umar menemui Abu Bakar dan menawarinya agar mau menikahi Hafshah. Abu Bakar menolaknya. Umar lalu menawari Ustman bin Affan, beliau juga menolaknya. (liahat Shahih Al-Bukhari,4/1471. versi penjelasnya juga dapat dibaca dalam Tafsir Al-Qurthubi, 13/271).
Dalam kegalauan itu, Umar mengadu kepada Rasulullah tentang sikap kedua sahabat tersebut. rasulullah menuntun Umar agar selalu berpikir positif sehingga bisa menjalani hidup dengan legowo. bahakan Rasulullah berdo’a ,”semoga Allah akan menentukan pasangan bagi Hafshah yang jauh lebih baik dari Ustman serta menentukan pasangan bagi Ustman yang jauh lebih baik dari Hafshah.”
Ternyata tak lama setelah itu, Rasulullah menikahkan Ustman dengan puteri beliau sendiri. dan setelah itu, beliau pun menikahi Hafshah.

Demikian Nabi mengajarkan kita agar selalu berpikir positif. banyak manfaat yang kita dapatkan dengan berpikir positif. tidak saja membuat tubuh kita prima, tetapi juga mendatangkan hal-hal baik yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Norman Vincent Peale berkata, ” You are what you think!”(Anda adalah apa yang Anda pikirkan). Artinya, apa yang terjadi pada diri anda (sakit, sehat, sukses, bangkrut dan sebagainya) tergantung pada apa yang anda pikirkan. jika anda berpikir maju, maka anda bisa maju. begitu juga ketika anda berpikir sehat,maka anda bisa menjadi sehat dan sebagainya.
jauh hari sebelum kata-kata bijak itu muncul, Nabi sebenarnya pernah mengingatkan melalui hadist Qudsi, “Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon pada-Ku.”(HR. Muslim). Artinya Tuhan menitahkan kebaikan dan keburukan sesuai apa yang di pikirkan hamba-Nya. jika kaita selalu berdo’a minta kebaikan pada Allah, maka Dia pun akan mandatangkannya dan sebaliknya.

Coba renungi kisah ini! seorang muslimah (muallafah) janda, di bulan yang keenan dalam kemuallafannya janda itu sudah dipercaya ALLAH untuk menunaikan Haji, sudah lancar membaca Al-Qur’an disertai tajwid dengan sangat baik hanya dalam waktu 2 tahun. Kini dalam ke jandaannya 4 tahun bertahan dengan keimanannya. Meski keluarga dan orang tuannya memintanya kembali pada keyakinan lama.Tetapi, ia bisa melakukan menolaknya. Mampu melewati fitnah, hasutan, dan hinaan juga kedzoliman mantan suami dan orang lain. Tapi dia bersabar dalam doa, taat menjaga diri dari zinah, bertasbih selalu dengan sesama wanita,mencari rezeki dengan nurani untuk hidup lebih berarti, menghindar dan menjauh dari pertemuan dengan laki-laki yang tak pasti hati ,banci, jg perilaku tak terpuji.

Alhamdulillah.. rezeki ilmu, kesehatan seorang janda berlimpah hingga mampu menunaikan umroh berulang kembali dan membangun rumah untuk sesama. Mendapatkan beasiswa kuliah dan suami amanah Allah yang lebih sholeh, itu karena ia yakin dan berpikir positif akan kemampuannya. Karena itu hilangkanlah kata-kata “saya merasa tidak akan sanggup melewati ini, masalahnya terlalu berat, kerusakan yang terjadi begitu banyak, saya akan gagal dan sebagainya.”
Jadi betapa dahsyatnya berpikir positif itu!! Tidak saja membuat tubuh kita sehat dan prima. tetapi juga bisa mendatangkan kesuksesan dalam hidup kita…..

Janda bukanlah status nista, tetapi sebuah pilihan atas keyakinan kita pada pilihan hidup yang lebih mulya dan amanah kedepan di mata Allah  bersama anak-anak.


Sumber: hanyawanita.com1

http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/

http://goleklayangan.wordpress.com/2008/11/19/berpikir-positif/

kisah sebuah pengalaman dan perjalanan hidup 

No comments:

Post a Comment