SEMOGA MEMBAWA MANFAAT

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics     Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

 

love life dividers pink divider roses comments

 

Flames Pictures Fire Pictures Lamps clipart blogger myspace hi5 templates banners

free animated website at tripod.com



Wednesday, April 1, 2009

KOMUNIKASI ANAK DENGAN HATI



BEGITU SEMPURNANYA BAKAT ALAM YANG ENGKAU TITIPKAN PADA BUAH HATIKU..YA ALLAH BEGITU SEMPURNA.... 

5 Prinsip Komunikasi dengan Anak

Sebelum bicara bacalah surat Thaha [20]: 25-2. 

Rabbisyrah lii shadrii, wa yassir lii amrii, Wahluuqdatam mil lisaanii, yafqahuu qaulii.

Artinya: Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.

Insya Allah .., anak tidak sekedar mendengarkan apa yang kita sampaikan tetapi lebih dari itu anak memahami bagaimana hati dan sentuhan kasih orangtuanya.

Anak memiliki jiwa yang unik yang perlu diselami secara dalam, terutama hal komukasi. Agar komunikasi berjalan efektif dan diperlukan kiat khusus. 


1. Kedepankan logika bahwa anak anda juga bisa berpikir dan merasakan hal-hal yang positif dan manfaat untuknya.

Sadarilah bahwa manusia kecil yang ada disamping anda adalah ciptaan Allah yang sama seperti anda sebagai orang tua yang mengalami tumbuh kembang fisik, emosional dan spiritual sesuai dengan usianya pula kemampuanya menerjemahkan apa yang anak lihat, dengar dan rasakan. Berbeda dengan anggapan banyak orang dewasa ini, anak yang paling kecil sekalipun sebenarnya sudah menyerap banyak hal dari lingkungannya. Ia melihat, merasakan, mendengar dan memikirkan (meski masih dalam kapasitas yang terbatas). Kadang-kadang bahkan dengan kepekaan yarg luar biasa. Expect more they'll give you more. 

Dalam hal ini setiap awal komunikasi cobalah beri stimulan /rangsangan awal komunikasi kepada anak dengan pertanyaan-pertanyaan ringan agar bisa kita mendapatkan dan mengetahui makna sesungguhnya dari  hatinya yang tidak mampu dia wakilkan dengan ceritanya. Banyaklah mendengar dan meresponnya tanpa emosi.


2.Berikan Input/masukkan kata-kata yang baik.

Hati-hati dengan kemampuan orang tua menghipnotis anak karena keterikatan emosional orangtua dan anak.  Anda dikatakan sebagai orangtua jika anda mampu memilih kata-kata yang tepat dan cerdas untuk disampaikan pada anak. Jika kemampuan anda asal "ngomel" pada anak anda sesungguhnya usia anda tua tetapi kemampuan bicara  seperti halnya anak anda.
Prinsip programming komputer garbage in garbage out (sampah yang masuk, sampah yang keluar), benar-benar terbukti dalam pendidikan anak. Kalau orang tua ingin memperoleh output yang berkualitas, masukkanlah bahan-bahan mentah yäng baik. Pujian, penghargaan, kata-kata manis, omelan yang proporsional dan tidak rnerendahkan harga diri anak; semuanya menentukan output itu. Panggillah dengan sebutan yang baik dan kata-kata yang merdu didengar. Hindari  celaan dan hinaan  atau olokkan nama yang akan menghipnotis anak bahwa dirinya tak berharga sampai ia dewasa.

3. Perankan lakon sesuai keadaan anak

Dibutuhkan kelenturan dan fleksibilitas dalam menerapkan komunikasi, misal dengan memposisikan diri sebagai teman/sahabat, atau berperan dengan suara anak-anak dan sebagainya yang merupakan cara-cara agar suasana komunikasi  selalu hidup dan dirasakan manfaatnya oleh anak dan orangtua.

Kadang-kadang, orang tua perlu menjadi 'pelindung dan pahlawan', kadang-kadang sebagai teman dan sahabat, dan pada waktunya nanti sebagai seorang ayah/ibu yang realistis menerima berbagai kondisi dan keter-batasan. Tentu dibutuhkan kepekaan untuk itu. Misalnya pada saat sulit, orang tua justru bershenti bersikap sebagai sahabat dan lebih bertindak sebagai pelindung. Sesudah konfrontasi atau krisis, tidak peduli berapapun usianya, anak membutuhkan suasana terlindungi.

Ia, dan juga kita, membutuhkan 'ruang', yang lebih tenang; kita bisa memberinya dengan bersikap sebagai pelindung. Misalnya, dengan berbicara tenang, pandang mata anak. Jangan hujani dengan terlalu banyak pertanyaan. Syukur alhamdulillah, kebanyakan orang tua sebenamya sudah dibekali naluri untuk ber-tindak peka seperti ini, meski sematamata
mengandalkan naluri pun tak terlalu tepat.


4. Berikan waktu,sentuhan dan bicaralah dengan hati anda.

Semaksimal mungkin menyediakan tiga unsur penting komunikasi yakni; waktu, sentuhan dan bicara. Tiga faktor utama inilah yang menentukan apakah komuniksi orang tua dan anak akan sehat, apakah anak akan tumbuh kembang normal dan sehat serta siap memasuki dunia luas. Apakah ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh percaya diri dan siap menghadapi tantangan, atau anak penakut dan rendah diri. Bahkan ayah/ibu yang sangat sibuk pun sebenarnya bisa tetap menyediakan waktu yang cukup bagi anak mereka. Ada teknik-teknik untuk itu; misalnya,
dengan memberi anak beberapa me-nit perhatian yang tak terbagi dalam sehari.

Semua orang memiliki yang disebut skin hunger k'n langer; ra-sa lapar akan sentuhan. Tak perduli berapa usia kita, kita membutuhkan kasih sayang yang diwujudkan dengan sen-tuhan. Ini bisa berarti, cubit, sayang, gelitikan, gulat atau ciuman. Selama masih bisa, sebanyak-banyaknya sentuhan itu pada anak; tidak akan lama lagi mereka sudah akan merasa malu dicium oleh ayah/ibu mereka. Namun, jangan berhenti karena mereka malu dicium; sentuh dengan cara lain, misalnya meragkul bahu atau menggelitik. Pada dasamya, mereka tetap membutuhkannya. Akan halnya bicara, banyak hal yang bisa diperhati-kan.

Misalnya saja, orang tua dapat berbicara pada anak lewat mendongeng, bacaan ayat suci, nyanyian, 'goda-menggoda, humor dan lelucon. Berbicara adalah juga mendengar dengan baik dan peka; membaca raut muka serta pengungkapan isi hati. Berbicara adalah memuji, mengomeli, sesekali mengancam, menyatakan cinta, menyatakan kesedihan dan kekecewaan. Berbicara adalah menghargai pendapat anak, memintanya menghargai pendapat orang lain. Berbicara bicara serius, ringan ataupun sambil lalu.


5. Menggunakan kreativitas

Tidak semua ketrampilan dan pengetahuan bi diperoleh seketika. Karena itu di-butuhkan keberanian mencoba dan kreativitas. Dua faktor Bantu orang tua menghadapi berbagai tantangan yang mungkin tak bisa dicegah, seperti godaan dari luar rumah. Contoh ketika seorang ibu terpaksa mengambil keputusan pindah dari lingkungan yang sekarang,
karena dirasa tak lagi aman bagi perkembangan anak-anaknya.

Bagaimana bila orang tua merasa 'terlanjur' salah dalam berkomunikasi dengan anak? Alhamdulillah, Allah Ta'alamelengkapi manusia dengan kemampuan melupakan suatu pengalaman buruk dan bangkit kembali dari kegagalannya.
Karena itu, selamat mencoba resep berkomunikasi dengan anak ini.

Dikutip dari Makalah Shanti W:E: Soekanto pada Seminar Sehari Komunikasi Efektif Orang Tua dan Anak.
:: Buka Hati Dengan Pendidikan Tauhid ::
http://www.integral.sch.id Powered by Joomla! Generated: 2 April, 2009, 00:52

No comments:

Post a Comment